Microsoft
hari ini mengumumkan kesepakatan untuk menjual bisnis feature phonenya
ke FIH Mobile, anak perusahaan dari perusahaan elektronik raksasa asal
Taiwan, Foxconn dan entitas lain yang disebut "HMD Global, Oy. Total
kesepakatan bernilai sekitar 350 juta dolar atau jika dengan kurs
sekarang setara dengan 4,6 triliun rupiah .
Setelah kesepakatan ini selesai, sekitar 4.500 karyawan akan memiliki
kesempatan untuk bergabung dengan FIH Mobile atau HMD global. HMD global
didirikan di Finlandia pada tahun 2015, dan awalnya merupakan sebuah
kendaraan bisnis yang dibentuk untuk membantu memfasilitasi transaksi
antara Microsoft dengan Finlandia, yang merupakan negara asal brand Nokia yang asetnya sebagian dijual ke Microsoft dua tahun yang lalu. Perkembangan selanjutnya menjadi menarik setelah Nokia
kini mengkonfirmasi bahwa pihaknya berencana untuk masuk kembali ke
bisnis ponsel dan tablet global melalui "kesepakatan strategis yang
mencakup hak merek dan lisensi kekayaan intelektual."
"Hari ini menandai awal dari bab baru yang menarik untuk merek Nokia dalam industri di mana Nokia tetap menjadi nama yang benar-benar ikonik," kata Ramzi Haidamus, presiden Nokia
Technologies. "Alih-alih Nokia kembali ke manufaktur ponsel, HMD
berencana untuk memproduksi ponsel dan tablet yang dapat memanfaatkan
dan meningkatkan nilai brand Nokia di pasar global. Bekerjasama dengan
HMD dan FIH akan membuat kita berpartisipasi dalam salah satu pasar
elektronik konsumen terbesar di dunia. Sementara Kami tetap setia dengan
model bisnis lisensi kami. "
Setelah menjadi merek utama pilihan konsumen beberapa tahun yang lalu, terasa aneh saat Nokia menjual bisnis ponselnya ke Microsoft.
Selanjutnya mereka kemudian menekuni bisnis infrastruktur jaringan
dengan sub brand Nokia Networks dan juga Nokia Techologies, sayap bisnis
yang bertujuan untuk menjaga merek mereka tetap hidup di ranah publik.
Perkembangan Nokia Technologies terbilang senyap sampai beberapa bulan
lalu saat ereka memperkenalkan kamera virtual (VR) Ozo dan mengakuisisi
perusahaan monitor kesehatan Withings seharga $ 192 juta.
Meski demikian, brand Nokia tetap diingat oleh konsumen. Sebelumnya,
mereka pernah kembali membuat ponsel melalui perjanjian lisensi merek
dengan Microsoft.
Alasannya, mereka tidak lagi memiliki banyak kemampuan manufaktur dan
jalur distribusi yang diperlukan untuk membuat dan mengapalkan ponsel.
Anda tentu juga masih ingat bahwa Nokia juga pernah meluncurkan sebuah
tablet Android di Cina pada tahun 2014.
Kini, HMD global telah datang. Sebuah perusahaan swasta baru yang
sepertinya didirikan atas kemauan Nokia untuk membangun gelombang baru
perangkat mobile, dengan merek utuh Nokia. HMD berencana untuk
menginvestasikan $ 500 juta selama tiga tahun ke depan untuk mendukung
pemasaran perangkat Nokia. HMD mengatakan bahwa angka tersebut akan
didapat melalui investor dan keuntungan dari bisnis yang diperoleh dari
feature phone.
Post a Comment
Harap tidak mencantumkan link berbau porno, iklan ataupun lainnya yang selayaknya tidak pantas pada komentar ya...
Thanks
Adm AlfianNetwork